Bab 876
Kemudian, Xena memasuki kamar.
Dia membawa sebuah kotak berisi jarum perak dengan bentuk yang beragam. Sambil menyiapkan alat, Xena bertanya dengan penasaran, "Teguh, nggak ada yang menandingi akupunktur kakek dalam Sekte Obat-obatan. Kemahiran akupunkturnya jauh melampauiku."
"Kenapa kamu memintaku buat mempraktikkan akupunktur?"
Xena tidak percaya dengan alasan Teguh tentang menyajikan teh dan obat.
Dia merasa pasti bukan itu alasannya.
"Karena ..."
Teguh menatapnya dalam-dalam seraya tersenyum. "Di seluruh Sekte Obat-obatan cuma kamu yang kupercaya."
"Uhm ..."
Xena tidak menyangka dengan jawaban Teguh. Setelah terdiam sesaat, dia secara refleks bertanya, "Kenapa kamu merasa begitu?"
"Firasat saja!"
Teguh menjawab sekenanya tanpa alasan yang jelas.
Mereka tersenyum saat mata mereka bertemu.
"Oh ..."
"Pakai jarum perakku saja!"
Teguh menatap jarum perak yang diletakkan di sebelah bantalnya.
Xena menyimpan jarum perak miliknya.
"Maaf merepotkanmu."
Setelah mengatakannya, dia melepas pa
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda