Bab 81
Lampu jalan itu terbuat dari beton, dengan tinggi sekitar 10 meter dan beratnya hampir 1 ton!
Kalau ini sampai jatuh ...
Jangankan manusia, lempengan besi pun pasti hancur!
Teguh langsung berlari dan menendang tiang itu ke udara.
"Brak, brak, brak ... "
Lampu jalan itu berhasil ditendang oleh Teguh, kemudian langsung menghantam tanah yang membuat tanah ikut bergetar.
"Ah!"
Hanum terkejut hingga wajahnya pucat pasi dan langsung berteriak ketakutan.
Jika bukan karena Teguh dan bantuannya tadi, pasti dia sudah celaka!
"Sudah aman."
Teguh menepuk pundak Hanum yang masih menegang.
"Tabib Kromo, terima kasih telah menyelamatkanku."
Jantung Hanum masih berdebar-debar, tetapi dia berterima kasih dengan sangat tulus.
Matanya menunjukkan ketulusan penuh rasa terima kasih, walaupun ketakutan masih tampak dengan jelas dan belum sepenuhnya hilang.
"Hanya bantuan kecil ... "
Saat Teguh sedang menenangkannya, pria berseragam keamanan datang mendekat.
Pria ini berjalan dengan langkah tegap, bahu terli
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda