Bab 810
Ibu kota.
Dewa Perang Kedua segera menyampaikan kabar baik ini kepada Kaisar Tedja.
"Lapor, Kaisar!"
Dewa Perang Kedua berkata dengan gembira, "Raja Serigala sudah jatuh ke dalam jurang, nggak mungkin dia bisa selamat."
"Nah, kalau Dewa Perang Pertama, Damar ..."
"Juga sudah kutembak kepalanya, dia benar-benar mati."
Sembari melaporkan semuanya ...
Dia memberi isyarat kepada pengawal yang ada di belakangnya.
Pengawal itu segera membawa jasad Damar ke depan.
"Bagus!"
Melihat itu, Tedja sontak bertepuk tangan dan tertawa.
"Bagus, hahaha ..."
"Teguh yang sombong itu akhirnya mati juga, rasanya lega banget ..."
Tawa kemenangannya terus bergema di dalam aula.
Dewa Perang Kedua yang berdiri di sampingnya pun ikut tertawa tanpa henti.
"Omong-omong ..."
Setelah tertawa cukup lama, Tedja mulai berkata dengan tenang, "Sebagai Dewa Perang Pertama, kekuatan Damar pasti luar biasa."
"Kita harus pake jasadnya buat bikin Tentara Legendaris, pasti kekuatannya bakal besar banget."
Dewa Perang Kedua men
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda