Bab 79
Buat apa aku harus peduli sama cucu orang terkaya di kota kecil begini?
"Kamu kenal dia?" tanya Caira penasaran.
"Dia ngapain cari kamu?"
Posisi Caira tadi masih cukup jauh, jadi dia tak bisa mendengar apa yang Yiska katakan.
Teguh berterus terang, "Dia mau kasih aku sepuluh triliun, tapi aku tolak."
"Pfftt ... "
Caira memuntahkan minuman boba yang baru saja dia minum. Jika Teguh tidak segera menghindar, wajahnya pasti sudah terkena semburan.
"Kakak Ipar, kamu ini sok sekali!" cemooh Caira.
Teguh terlalu malas untuk menjelaskan.
Setelah Yiska masuk ke mobil, dia berbincang dengan sekretarisnya, Lani.
"Lani, maksudnya Pak Teguh tadi apa-apaan, sih?"
"Nona, bukankah sudah jelas?"
Wajah Lani penuh dengan penghinaan. "Teguh ini orang yang serakah."
"Menurutku, dia merasa berjasa karena telah menyelamatkan Tuan, jadi dia pikir berhak meminta balasan yang lebih banyak, benar-benar licik."
Yiska pun menyetujuinya.
Menurutnya ...
Teguh pasti sudah tahu identitasnya sejak lama.
Selain itu, Tegu
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda