Bab 744
"Haha ..."
Rina mendongak untuk menatap Panglima Qadir sebentar, sebelum perlahan menutup mata.
Rina sudah menetapkan pilihannya.
"Sialan!"
Panglima Qadir kehilangan kesabaran dan menarik pelatuk pistolnya.
"Wus ..."
"Syus..."
Pada saat yang sama, terdengar suara pecah, diikuti peluru yang melesat dengan cepat.
Dalam sekejap mata, tangan Panglima Qadir telah tertembus peluru dan pistolnya jatuh ke tanah.
"Krek!"
Pada saat Panglima Qadir masih melongo, seseorang muncul di hadapannya dan langsung memelintir lengannya yang lain.
Orang itu Teguh Laksmana.
Ini belum selesai.
Teguh dengan cepat melumpuhkan para pengawal Panglima Qadir dan membuat mereka cacat.
"Te- Teguh ..."
Rina membuka mata saat mendengar suara dan melihat Teguh menghampirinya.
Rina hanya bisa menangis bahagia, saat ini hanya Teguh penyelamat yang bisa membebaskan Rina dari jurang kegelapan.
"Aku ... "
"Maaf, makasih, aku ..."
Ucapan Rina kacau, tidak tahu harus bilang apa.
"Sudahlah, nggak apa-apa."
Teguh hanya menjawab
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda