Bab 72
Teguh mengernyitkan kening. "Daniel, dengar nasihatku, ya. Jangan beli saham keluarga Gumilar."
Dia baru saja bertemu Dhika Zhafiro.
Perusahaan keluarga Gumilar sudah lama mengalami kerugian dan berada di ambang kebangkrutan. Pada saat-saat genting seperti ini, apa gunanya mendaftar menjadi perusahaan terbuka?
Sudah jelas mereka ingin memutar uang dan kabur!
Daniel tampak bingung. "Memangnya kenapa, bos?"
"Perusahaan keluarga Gumilar sudah hampir bangkrut. Ini mungkin cuma trik mereka aja. Mereka sengaja sebar berita biar orang-orang mengira punya kesempatan bagus buat investasi. Habis itu mereka langsung kabur begitu uangnya terkumpul," jelas Teguh dengan tenang.
"Nggak mungkin!"
"Lihat deh, betapa hebatnya perusahaan keluarga Gumilar. Beberapa tahun lalu, mereka pernah tampil dalam televisi dan sekarang usaha mereka makin pesat. MAna mungkin mereka bangkrut," sanggah Daniel dengan berapi-api.
Teguh terlalu malas berdebat tentang hal itu, jadi dia menanggapi dengan santai. "Terserah k
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda