Bab 725
Dia tidak mengerti.
Padahal, biasanya Shinta tidak menyukai Teguh, tetapi mengapa dia tiba-tiba membantu pria itu?
Shinta melirik Teguh sejenak, lalu berkata, "Meski kamu nggak melihatnya, bukan berarti dia nggak melakukannya."
"Singkatnya ... "
"Kamu jangan lupa, keluarga Yulianto bisa seperti sekarang ini, semua berkat Teguh!"
Shinta berseru dengan sorot mata tegas.
Rina menganggap ucapannya tidak masuk akal.
Dia tersenyum kecut dan berkata dengan nada menghina, "Shinta, kalau kamu memang teman baikku, tolong langsung ke intinya saja, jangan berbelit-belit begini."
Shinta melirik Teguh sekali lagi. Dia tidak yakin dengan apa yang dipikirkan pria itu.
Itulah sebabnya dia ragu-ragu. Setelah itu, Shinta menggertakkan giginya dan bersiap untuk membeberkan identitas Teguh, "Sebenarnya, Teguh adalah ... "
"Sudahlah!"
Melihat Shinta ragu-ragu, Rina berpikir sahabatnya tidak bisa memberinya penjelasan, jadi dia pun menyela, "Shinta, nggak usah bela dia lagi."
Setelah itu, Rina kembali menata
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda