Bab 716
Teguh ternyata masih memikirkan keluarga Yulianto di Kota Senggigi.
Wira menatap Teguh, dia menghela napas dan berkata, "Kamu ini masih nggak bisa melupakan masa lalu."
Teguh tersenyum dan berkata, "Kakek Yoga sudah menyelamatkanku, mendidikku, dan memberikan aku kehidupan baru. Pak Yudha juga punya hutang budi sama Kakek Yoga, kalau sampai aku lupa sama jasanya itu berarti aku nggak pantas buat jadi murid lagi."
Wira tidak berbicara lagi, hanya mengangkat ibu jarinya kepada Teguh.
Semua terjadi dalam keheningan.
Dia dan Teguh telah bersama selama beberapa hari ini, jadi dia cukup untuk mengetahui seperti apa sosok Teguh.
"Baiklah."
"Aku yang akan melindungi semua orang di Wilayah Selatan."
Wira menepuk bahu Teguh, lalu melompat dari balkon. "Lakukan saja apa yang kamu mau dengan berani, di sini nggak akan menghambatmu."
Melihat bayangan Wira yang telah berlalu, pikiran Teguh juga ikut melayang jauh.
Dilihat dari situasi saat ini.
Tedja seharusnya memainkan peran yang sangat penting da
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda