Bab 692
Dalam pesawat menuju ibu kota ...
Wajah Teguh Laksmana tiba-tiba menjadi dingin. Menurut dugaannya, Zulkifli paskti sudah beraksi.
"Apa kamu sudah menemukannya?"
Begitu Bayangan selesai bertanya, seseorang mendatanginya dengan tergesa-gesa.
Dia adalah Wira Tirta.
"Ya, sudah."
Teguh dengan segera menjelaskan situasi saat ini kepadanya.
"Kalau di ibu kota ... "
"Itu pasti Zulkilfi Surachman!"
Pemikiran Wira sama persis dengan Teguh. Matanya juga menampakkan kilatan dingin. "Oke, baiklah!" serunya sambil tersenyum sinis.
"Sejak menikah, aku mengasingkan diri dan nggak pernah lagi unjuk kekuatan di Serenara. Aku tidak menyangka ada orang yang mengawasiku."
"Sepertinya ... "
"Sekarang waktuku untuk beraksi dan menakuti para bajingan itu!"
Setelah berkata demikian ...
Tatapan Wira menampakkan kemarahan yang berkobar.
Sebagai seorang pemimpin wilayah ...
Selama ini dia sudah memilki pencapaian yang luar biasa, melakukan pembataian tanpa ampun, dan kekuatan yang tak tertandingi!
Entah sudah be
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda