Bab 687
Setelah gagal dalam usaha sebelumnya, Zulkifli bersiap untuk melancarkan aksinya lagi. Namun, pelayan lebih dulu datang dengan membawa steik yang masih panas.
"Ayo."
Melihat ini, Zulkifli pun langsung bersemangat.
"Ini adalah Steik Wellington ..."
"Rasanya sungguh luar biasa."
Sambil makan, Zulkifli menjelaskan.
Dia memotong steik dengan perlahan dan hati-hati. Menggunakan pisau dan garpu dengan elegan, seperti seorang pria jentelmen yang sudah terbiasa dengan etika makan.
Namun ...
Xandy sibuk dengan makanannya sendiri dan tak memedulikannya sama sekali.
Sementara Teguh makan dengan lahap dan tampak menikmatinya.
"Ck, ck, ck ..."
Zulkifli yang sudah kepalang kesan dan malu segera menemukan celah untuk menyerang. Dia menertawakan cara makan Teguh yang kasar, "Pak Teguh, kamu pasti dari desa, 'kan?"
Teguh Laksmana terdiam sebentar, kemudian menyuapkan sepotong besar steik ke dalam mulutnya dan berkata dengan suara tak jelas, "Ya, aku dari Pegunungan Barat."
"Pantas saja ..."
Zulkifli me
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda