Bab 675
"Kak Teguh, gimana menurutmu?" Bayangan terkekeh.
"Oke juga."
Lantas, Teguh lekas menelepon Wira.
Karena orang ini punya keahlian khusus, maka harus dimanfaatkan dengan baik.
"Kak Raja Serigala ..."
Ekspresi Wira memuram ketika melihat panggilan masuk dari Teguh, lalu segera bertanya, "Ada apa?"
"Bisa nggak jangan ganggu aku?"
Teguh tersenyum seraya berkata, "Apa panggilan dariku sungguh membuatmu sengsara, Wira? Nggak usah kayak gitu, deh."
"Um."
Wira sempat terdiam. "Aku sibuk, cepat katakan tujuanmu."
"Tujuanku adalah ..."
"Mau berterima kasih atas bantuanmu selama ini, beberapa kali sudah membantu menyelesaikan masalahku. Jadi, kuputuskan untuk mentraktirmu makan. Cepat datang ke Kota Senggigi, dong."
Tanpa sebab, Teguh merasa lebih tenang ketika mendengar suara orang ini.
"Huh ..."
Wira terdiam seribu bahasa, lalu merespons, "Saat ini, aku berada di provinsi sebelah, Daksina sedang menangani masalah serius. Nggak dulu buat makan-makannya."
"Kalau kamu memang punya niatan seperti i
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda