Bab 566
Di tengah kelompok orang ini ...
Ada yang sudah kehilangan lengan, kehilangan kaki, bahkan ada juga yang masih memakai ikatan kain putih di kepala. Jelas terlihat mereka adalah para tentara veteran yang cacat.
Mereka juga menggenggam pipa besi, sekop, dan senjata lainnya. Meski terlihat kampungan, tetapi ekspresi wajah mereka tampak tegar beserta sorot mata yang penuh dengan tekad. Semangat mereka tampak menggebu-gebu.
Mereka adalah para tentara yang terluka dan mundur dari Menara Jayandara.
Teguh sudah melindungi mereka beserta Menara Jayandara, justru dia berakhir diincar oleh keluarga Siallagan.
Karena itu, setelah mereka mendengar berita ini, mereka refleks mengorganisir diri masing-masing untuk memberi dukungan kepada Teguh.
"Pak Teguh, mohon maaf karena kami baru mendengar kabar ini, jadi kami datang agak terlambat. Bapak nggak marah sama kami, 'kan?"
Sekelompok tentara yang terluka lekas mendekat ke hadapan Teguh. Pemimpinnya, seorang pria paruh baya, bicara sambil tersenyum leb
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda