Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 367

Raut wajah Rina mulai terlihat sungkan. Pasalnya, dia sudah mengingatkannya berkali-kali dan Teguh masih saja bersikap seperti ini. Namun, saat ini bukan waktu yang tepat untuk memarahinya. Dia hanya bisa menatap Teguh dengan wajah datar seraya berkata, "Kamu bicara apa, sih. Nggak bisa banget sepertinya kalau bicara baik-baik, mending cepat jelaskan maksudmu sama mereka." "Kalian semua salah paham." Teguh masih menatapnya dengan tenang, lalu berkata jujur, "Lima jari yang saya tunjukkan bukan berarti Nenek hanya bisa hidup lima hari, tetapi ..." "Lima menit lagi," pungkas Teguh. Ini gila. Lima! Menit! Lagi! Ketika mendengar tiga kata ini, wajah semua orang terlihat marah. Teguh ini ... Dia benar-benar lancang! Bahkan, dia berani berujar kalau masa hidup Nenek hanya tersisa lima menit lagi! Sesaat setelah itu ... Raut wajah semua orang tampak murka seraya menatap tajam ke arah Teguh. Bahkan, Samira terlihat muram dan hampir saja meneteskan air matanya. "Namun, ..." Teguh segera mengelu

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.