Bab 329
Pria tua itu langsung mendongakkan kepalanya dengan wajah yang penuh ketidakpercayaan dan berkata, "Nggak mungkin, aku nggak percaya, putraku nggak mungkin menjadi desertir."
"Kubilang dia tentara desertir, memang benar!" Seusai bicara, Leo menendang pria tua itu dan bersiap berbalik pergi.
Ketika ketiga orang itu datang dan kebetulan melihat adegan ini, mereka seketika sangat marah.
Hati Teguh terluka.
Padahal para tentara di luar sana berjuang mati-matian sampai tetes darah terakhir mereka.
Namun, setelah tentara gugur dalam medang perang, keluarganya malah ditindas seperti ini. Mereka tidak hanya tidak mendapatkan uang pensiunan, tetapi juga malah dianggap sebagai tentara desertir!
Benar-benar tidak masuk akal.
Benar-benar keterlaluan.
Bagi keluarganya, ini hanyalah uang pensiunan 2 miliaran saja.
Bagi dunia, hal ini sangat mengecewakan putra-putri bangsa dan seperti sedang menggali kuburnya sendiri!
"Brak!"
Bayangan sejak awal tidak tahan lagi.
Dia segera berlari menuju Leo dan lan
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda