Bab 263
Semua orang menekan rasa tidak senang di hati mereka.
Tidak ada seorang pun yang bisa menjadi wartawan jika orang tersebut tidaklah cerdik. Mereka bisa memikirkan banyak hal pada saat itu juga.
Winda sepertinya akan mencapai kesuksesan yang besar.
Satu per satu dari mereka langsung menjilat dan menyanjungnya.
"Oke, akan langsung kutulis, Winda. Aku akan melakukan yang terbaik untuk menulisnya. Jangan lupa, aku yang pertama kali mengajakmu masuk ke dunia jurnalistik, loh!"
"Tunggulah Kak Winda. Malam ini aku nggak akan makan. Aku pastikan, aku akan menulis draf wawancaranya dengan baik."
"Kak Winda, kariermu bakal melejit. Bentar, aku kutelepon pacarku dulu, mau bilang kalau aku nggak bisa ikut merayakan ulang tahun dia. Wawancaramu jauh lebih penting!"
"Kak Winda ... "
Tanpa banyak bicara, semua wartawan yang terkagum-kagum itu mulai menulis draf wawancara.
Melihat rekan-rekannya yang sebelumnya sombong dan sekarang langsung menghormatinya, ekspresi bangga di wajah Winda makin terlihat
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda