Bab 261
Mendengar perkataan Winda yang berbelit-belit tersebut, si Gendut Daniel tidak tahan lagi. Tinjunya terkepal erat dan dia menggertakkan giginya. Dia sudah tidak sabar untuk maju dan memukul Winda tanpa ampun.
Teguh berkata dengan acuh tak acuh, "Aku datang kemari bukan buat berunding sama kamu, tapi untuk kasih kamu kesempatan terakhir."
"Kalau kamu memang ingin terus melakukan hal yang salah, tanggung sendiri akibatnya!"
Setelah berkata seperti itu, Teguh langsung pergi bersama si Gendut Daniel.
Tak lama kemudian, keduanya sudah sampai di Grup Jagaraga.
"Bos."
"Kalian tahu, wartawan itu sangat jahat!"
Baru saja kembali ke kantor Tim Kelima, Maula langsung menghampiri Teguh dan memberikan ponselnya pada Teguh.
Teguh meliriknya sekilas.
Astaga.
Winda bukan hanya tidak mengklarifikasi video tersebut, dia malah merekam apa yang dikatakan Teguh barusan. Bahkan, Winda juga menyebarkan rumor jika Teguh pergi ke Kantor Berita Limara untuk mengancamnya.
Si Gendut Daniel merasa sangat marah hin
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda