Bab 243
Zaid menatap marah pada Teguh. Dia segera mengeluarkan surat pernyataan kesalahan dan melemparkannya ke atas meja. "Teguh, kusarankan untuk segera menandatanganinya. Jangan buang waktuku," ujar Zaid.
Teguh meliriknya sebentar, lalu mengalihkan tatapannya.
Setelah itu, dia mengisap kembali rokok khusus dari militer miliknya, sungguh mengabaikan kehadiran Zaid.
"Apa-apaan ... "
Ekspresi Zaid langsung berubah dingin, tatapannya pada Teguh tampak dipenuhi kemarahan sebelum melanjutkan ucapannya, "Apa kamu berniat melawan perintah dan nggak mau tanda tangan? Kamu nggak peduli akibat dari tindakanmu, 'kan?"
Teguh balas bertanya dengan nada menghina, "Kamu sudah memikirkannya matang-matang?"
Pertanyaan ini membuat Zaid tertegun sejenak. "Apa yang perlu dipikirkan matang-matang?" jawab Zaid, mengembalikannya dengan pertanyaan.
"Duk, duk, duk ... "
Teguh mengetuk-ngetukkan jarinya di atas surat pernyataan tersebut.
Lantas, Zaid pun mengerti. Senyum mencemooh tersungging di bibirnya, lalu diriny
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda