Bab 240
"Wush!"
"Wush, wush, wush!"
Kali ini, Yusman tidak mengayunkan pedangnya sama sekali. Sebaliknya, dia berdiri dengan kedua tangan memegang pedang sembari terus mengumpulkan kekuatan.
Semua orang bisa melihat dengan jelas.
Cahaya dingin pada pedang giok itu semakin menyilaukan.
Silaunnya begitu kuat, sehingga tak ada yang berani membuka mata untuk melihatnya secara langsung!
Semuanya tercengang!
Apa yang akan terjadi selanjutnya? Apa pedang itu mampu mengguncang langit dan bumi?
Sungguh sulit untuk dibayangkan!
Sungguh tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata!
Cahaya dingin pada bilah pedang semakin terang. Sekalipun semua orang telah menutup mata, rasanya mereka akan tetap ditikam hingga buta.
Tak sedikit orang sampai menitikkan air mata akibat cahaya terang tersebut.
Selain itu, aura membunuh yang menusuk tulang membuat tubuh mereka gemetar tak terkendali.
Di bawah pengaruh dua serangan ini.
Banyak yang merasa takut untuk diam di tempat. Mereka segera mundur dan menjaga jarak aman.
"Sa
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda