Bab 233
Rina menunjukkan rasa kesal di wajahnya, dalam hati dia bergumam, "Teguh, jika kamu nggak bisa menyembuhkan gangguan menstruasi ini, lihat saja apa yang akan kulakukan padamu!"
Setengah jam telah berlalu.
Ketika Rina mulai habis kesabarannya untuk menunggu, pintu kantor Tim Kelima akhirnya terbuka.
"Nomor 15 ... "
Orang yang membuka pintu adalah Daniel. Melihat Rina memegang nomor antrean "15", seketika dia ketakutan dan hampir terjatuh ke tanah seraya bicara terbata-bata, "Kak ... Rina ... "
"Bagaimana ... mungkin ... kamu?"
Rina berkata dengan wajah datar, "Jangan banyak omong dan cepat bawa aku masuk!"
"Baik, baik ... "
Daniel membawa masuk Rina sambil gemetaran.
Teguh juga tidak menyangka bahwa orang yang masuk selanjutnya adalah Rina. Untuk sementara waktu, dia terdiam di tempat, lidahnya kelu untuk angkat bicara.
Rina Yulianto langsung membuka kursi dan duduk di depan Teguh tanpa ekspresi seraya mengatakan, "Kalian yang jadi Tim Kelima cukup enak hidupnya, ya ... "
"Benar dengan
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda