Bab 2324
"Ayo, cepat!"
Sang Pemegang Kendali tidak membuang waktu lagi.
Setelah melihat Teguh menyetujuinya, dia melesat cepat.
Teguh begitu yakin dengan keputusannya. Dia mengikuti Sang Pemegang Kendali dari dekat, lalu keduanya berjalan beriringan dan dengan cepat terbang menuju kejauhan.
Tak lama berselang ...
Kedua orang itu tiba di Alam Rahasia.
Teguh menoleh ke sekelilingnya, mendapati semua gelap gulita. Dia tidak bisa melihat apa-apa, tidak bisa mendengar apa-apa, dan tidak bisa merasakan apa-apa. Seolah-olah, dia berada dalam keadaan hampa sejak zaman purbakala.
"Ini tempatnya."
Sang Pemegang Kendali menoleh pada Teguh, lalu menamparkan tangan.
Bruakk!
Pada detik berikutnya, angin kencang serasa menghantam Ruang Hampa, tetapi ternyata, mengeluarkan suara yang menggelegar hingga timbul sebuah dinding di depan mata.
Sang Pemegang Kendali mengorbankan tetesan darah, kemudian menyiramkannya.
Syut, syut, syut!
Dinding itu langsung leleh, membentuk lubang berukuran dua hingga tiga meter.
"Ma
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda