Bab 216
Tangan Feri gemetar hebat ketika menerima kontrak yang disodorkan kepadanya.
Setelah membaca kontraknya sekilas, dia langsung membubuhkan tanda tangannya sembari berkata, "Tidak ada masalah, tidak ada masalah!"
Dhika adalah Wali Kota Senggigi.
Jika pria itu ingin membuat masalah baginya, dengan satu perintah saja sudah cukup. Tidak perlu sampai repot-repot membuat jebakan di dalam kontrak.
Lili yang berdiri di samping hanya tertawa-tawa kecil dari awal hingga akhir.
Shinta kemudian menatap Teguh dengan wajah yang sangat puas.
Sementara itu, Hisyam …
Seperti disambar petir, dia hanya bisa berdiri mematung. Dia terlalu tercengang sampai-sampai tidak bisa memercayai semua hal yang terjadi di depan matanya.
Bukankah Teguh tumbuh besar di daerah pegunungan?
Kenapa dia bisa memanggil Pak Dhika kemari hanya dengan panggilan telepon?
Kenapa?
Dia, Hisyam Cakrawalan, adalah tuan muda dari Cakrawalan Group!
Bisa-bisanya dia kalah dari seorang anak miskin yang asal usulnya tidak jelas!
Kalah telak
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda