Bab 2152
Omongan Yaman memang terdengar masuk akal.
Peran utama dalam acara pelelangan ini memang tertuju pada Buah Nirwana!
Selama mereka berhasil mendapatkan buah itu, maka perjalanan menuju Kota Hardinata ini tidak akan berakhir sia-sia.
Oleh sebab itu ...
Teguh pun setuju dan menjawabnya, "Iya, Master Yaman, aku tahu."
"Kamu nggak usah khawatir."
"Seandainya kalau aku kalah dalam pelelangan ini pun, aku pasti akan mencari cara untuk mengembalikan jenazahmu."
"Nak Teguh, kamu baik sekali."
Yaman tersenyum bangga.
Sepanjang petualangan ini, Yaman sudah menyaksikan perkembangan Teguh yang beranjak dewasa. Dia tahu bahwa Teguh sangat menetapi janji yang disebutkannya, sekalipun bayarannya adalah nyawa Teguh sendiri.
Perkataan Teguh sangat menyentuh hatinya.
Setelah itu, Teguh beralih menatap Waros, seraya berkata,"Pak Waros, aku nggak punya versi lengkap dari gulungan proses kultivasi itu. Jadi, mohon maaf sekali ... aku nggak bisa menyanggupinya."
Sembari berkata demikiran, Teguh pura-pura mer
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda