Bab 2106
Teguh tiba-tiba merasa putus asa.
Apa dia harus terjebak di sini selamanya?
"Hanya ada satu cara untuk kabur."
Kata-kata Yaman memberi sedikit harapan kepada Teguh, dirinya pun refleks bertanya, "Dengan cara apa?"
"Terobos!" ucap Yaman dalam dua kata.
'Terobos?'
Teguh terdiam sebentar.
'Apa aku bisa menahan kekuatan dari Pasir Waktu sekuat ini?'
"Tubuhmu terlalu lemah."
Yaman dengan tegas berkata, "Kemungkinanmu untuk menahan tekanan Pasir Waktu dan melarikan diri sangatlah kecil."
Ini ...
Teguh dengan rendah hati bertanya, "Apakah ada cara untuk meningkatkan kekuatan fisikku dalam waktu singkat dan segera keluar dari sini?"
Teguh yakin, Yaman tidak akan bertindak sembarangan.
Jika dia membuka peluang, pasti ada cara lain.
"Ada, tapi aku nggak yakin."
"Aku hanya menebak."
Yaman berkata dengan pelan, "Darahmu sangat istimewa. Nggak cuma punya kekuatan luar biasa, tapi lebih berharga ketimbang darah dewa, punya potensi yang nggak terbatas, dan mampu mengkristalkan tulang binatang."
"Kala
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda