Bab 201
"200 triliun!"
Seketika, seluruh konglomerat yang ada di sana terperangah.
Teguh ...
Lancang sekali dia!
Padahal, hampir semua orang yang ada di sini berusaha mati-matian untuk mengumpulkan kekayaannya. Meskipun sudah bertahun-tahun merasakan jatuh bangun dalam berbisnis, kekayaan yang mampu mereka kumpulkan hanya beberapa triliun. Bahkan, kemungkinan hanya bekisar puluhan triliun saja ...
Lalu tiba-tiba dengan lancangnya, Teguh datang-datang langsung meminta uang sebanyak 200 triliun.
Wah, dia tak punya hati nurani sama sekali.
Namun, mereka hanya sanggup bergumam dalam hati dan tidak berani mengatakannya secara langsung. Bahkan, menunjukkan raut wajah tidak suka pun tidak berani.
Yogi juga hanya bisa mengernyitkan dahinya saja.
"Bicaralah."
Tanpa bertele-tele, Bayangan langsung menghunuskan ujung pedangnya ke arah leher Yogi. Darah segar pun langsung mengalir.
Rasa nyeri akibat goresan pedang menjalar di leher Yogi. Dia tidak berani berkutik. Dengan kesal, akhirnya Yogi berkata, "Aku
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda