Bab 126
Sejak pulang dari pertemuannya dengan Teguh waktu itu, tangan Khoir selalu merasa gatal dan ingin bertarung.
...
Sangat sulit baginya untuk mencari seorang lawan.
Teguh bagaikan cahaya yang menerangi kegelapan dalam hidupnya.
Oleh karena itu, sejak keesokan harinya, Khoir selalu menunggu di tempat ini.
...
…
Ini adalah cara yang konyol, tetapi juga cara yang efektif.
Asalkan Teguh masih datang ke Klinik Obat Husada, Khoir pasti akan menemukannya.
Pada akhirnya, setelah penantian panjang, akhirnya Khoir berhasil bertemu dengan Teguh.
...
"Pak!"
Setelah melihat Teguh, Khoir dengan tidak sabar langsung mendekatinya dan berkata dengan sangat sopan, "Aku tidak punya maksud lain, aku hanya ingin bertanding denganmu, itu saja!"
"Kamu ... "
"Bisakah kamu memenuhi keinginan kecilku ini?"
Harus diakui, sikap Khoir sudah jauh lebih rendah hati.
...
Namun, Teguh juga tidak menunjukkan ekspresi yang baik kepada Khoir.
...
Meskipun merasa tidak berdaya, Teguh tetap berkata dengan sabar, "Kamu bukanl
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda