Bab 110
Setelah keluar dari pelabuhan, si Gendut Daniel memimpin regu petugas keamanan untuk membuka jalan di depan.
Dia diikuti puluhan truk penuh yang terkunci rapat tanpa celah sedikit pun dari belakang, sama sekali tidak ada benda yang kelihatan.
Di dalamnya berisi peralatan yang dibutuhkan oleh Grup Jagaraga.
Untuk berjaga-jaga, Teguh juga berada di dalam tim.
Dia adalah dewa dalam hati si Gendut Daniel, seperti jarum kompas yang menentukan arah.
Si Gendut Daniel juga telah melakukan persiapan yang cukup untuk tugas kali ini.
Lagi pula ...
Sekali perjalanan dinas sudah cukup.
Kalau terus-terusan pergi dinas, dia sendiri juga akan merasa malu, jadi dia mau langsung menyelesaikan masalahnya dengan si biang kerok.
Kratak!
Saat mereka sudah setengah jalan menuju lokasi terpencil,
tiba-tiba sekelompok orang berbadan besar muncul dari kedua sisi, menghalangi jalan dari segala arah.
Mereka memegang pipa besi, parang, pisau, dan benda lainnya, bahkan ada beberapa yang memegang senjata api.
Ternya
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda