Bab 107
Ayo, Kak Wibowo, aku akan bersulang untukmu!
Sambil berkata begitu, dia mengangkat gelasnya dan langsung meminumnya sampai habis.
Wibowo juga meminum habis satu gelas, lalu berkata sambil tersenyum, "Malik, kita sudah bersahabat selama bertahun-tahun, ini hal yang mudah diatasi!"
Setelah mengatakan itu, keduanya saling tertawa.
Mereka berdua bukan dari industri yang sama, jadi tidak ada persaingan.
Namun, di belakang layar, keduanya sering menghalangi perusahaan lawan satu sama lain, sehingga hubungan mereka semakin kuat setiap kalinya.
Tiga ronde minuman dan hidangan yang bervariasi.
Keduanya minum banyak dan sangat akrab.
Malik memegang bahu Wibowo dengan mata setengah terpejam yang memancarkan sedikit cahaya kebijaksanaan. "Kak Wibowo, Rina sudah bertanya ke sana ke sini hari ini, tapi nggak menemukan alatnya. Aku yakin besok dia akan mencarimu lagi."
Wibowo langsung terkejut dan berkata, "Terus nanti aku harus gimana?"
"Gampang, kok."
Malik menyengir seperti rubah tua yang licik. "
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda