Bab 160 Berdebat Seperti Pasangan Suami Istri
Seolah bisa mersakan emosinya, Si Putih mengulurkan tangannya dan mengusap pundak Arianne. Arianne meletakkan kucingnya di lantai lalu berjalan ke jendela. Dia menelpon Mark tapi langsung memutuskan teleponnya sebelum teleponnya tersambung.
Tidak ada gunanya menelpon dan menanyakan Mark sekarang. Apakah ini persoalan pribdai atau bukan, dia tidak memiliki alasan untuk mempertanyakan keputusannya soal bisnisnya.
Dia menelpon Will. “Perusahaanmu sudah diakuisisi oleh Mark? Kenapa kau tidak memberitahuku lebih awal? Kau menelponku sebelumnya karena ini kan? Pada saat itu, kau pasti sangat kebingungan…”
Dengan nada cuek, Will menjawab. “Yang lemah adalah mangsa bagi yang kuat. Keluarga Sivan lebih rendah dari keluarga Tremont. Pembelian itu bukanlah kejutan. Aku seharusnya berterima kasih karena dia tidak merebut semuanya dan bahkan mengizinkanku untuk terus mengurus perusahaan. Perbedaanya hanyalah aku harus bekerja untuknya, suatu hari, aku akan mengambil kembali semua milik keluarga
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda