Bab 81
"Pak Seto, Bu Rosia, aku memang belum berpikir soal itu," kata Steve sambil melirik Viona. Kedua tangannya bersandar di lutut, punggung tegak seperti pohon pinus, sikapnya tegas dan mantap.
Steve sendiri tidak tahu bagaimana perilaku Viona selama dua minggu terakhir di rumah Keluarga Sarun hingga membuat Seto dan Rosia begitu menyukainya, membelanya, dan ingin sekali menjodohkan mereka.
Mereka bersikap seolah-olah, kalau sampai dia melewatkan Viona sebagai pasangan, maka itu akan menjadi kerugian besar baginya.
Namun, dia sangat paham bahwa Viona akan mencari teman sekelas yang muda, tampan, dan dari keluarga baik saat sekolah nanti.
"Aku dan Nona Viona nggak cocok."
Nada suaranya yang tegas dan mantap membuat Seto mengerti sikapnya. Dia tahu bahwa tidak ada gunanya membujuk Steve lebih jauh. Dengan sedikit kecewa, dia melirik Rosia, mengisyaratkan agar dia menghentikan pembicaraan ini.
Karena keduanya tidak ada keinginan itu, maka tidak perlu lagi memaksakan untuk menjodohkan mereka.
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda