Bab 66
Namun, di depan Keluarga Hanio, terutama Komandan Steve, yang sedang memandangnya, dia hanya bisa menahan diri dengan susah payah.
Riska bahkan merasa sangat marah pada Scarlet, hingga ingin menghabisinya. Dengan penuh amarah, ia menunjuk Scarlet dan memarahinya, "Kamu bilang tidak tahu, ya? Siapa yang percaya? Kok bisa pas kebetulan sekali? Di saat aku dan anakku datang ke rumah Keluarga Hanio untuk perjodohan, kamu malah menemukan nitrit."
"Kamu, gadis kampung yang tak tahu diri, masih merangkak ke kalangan atas. Aku akan meminta polisi selidiki dengan jelas dan tak akan maafkan kamu, si pembunuh yang menaruh racun, lolos!"
"Bu Riska, maafkan aku, maafkan aku, sungguh aku nggak tahu," Scarlet menangis makin pilu, sambil menangis dia bersujud di tanah dan muntah, wajahnya sangat pucat.
Melihat tak ada satu pun anggota Keluarga Hanio yang menghentikan atau menasihatinya, dia pun langsung mengangkat tangannya dan menampar wajahnya dengan keras, "Nyonya Besar Hannah, Paman Jesper, ini se
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda