Bab 448 Kelainan Kongenital
Henry berpikir sejenak dan akhirnya memutuskan bahwa ia harus menemui Sam.
Ini karena ada sesuatu dalam hatinya yang menyuruhnya pergi. Jika tidak, ia akan menyesalinya.
Henry mengikuti suara di dalam hatinya. Ia kemudian mengeluarkan ponselnya dan menelepon Sam.
Di rumah sakit, Sam sedang berada di luar ruang gawat darurat. Lampu di ruang gawat darurat ini masih menyala. Sudah beberapa jam berlalu, tapi lampunya belum padam. Ini menunjukkan bahwa pasien yang ada di dalam masih dalam kondisi bahaya.
"Tuan Smith, apa kau ingin istirahat?” Asisten di sampingnya mau tidak mau bertanya pada Sam yang tampak sedikit lelah.
Sam mengibaskan tangannya.
"Tidak, aku akan menunggu sampai dia keluar."
Sam begitu gigih sehingga asistennya tidak bisa berkata apa-apa lagi. Ia hanya bisa menunggu bersama Sam.
Saat ini, ponsel Sam berdering.
Ia menegakkan badannya dan mengeluarkan ponselnya. Ketika ia melihat ID si penelepon, sesuatu muncul di matanya. Sam menjawab panggilan ini.
"Tuan Lancaster,
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda