Bab 1908 Metafora
Sang Ratu melambaikan tangannya dengan santai dan berkata sambil tersenyum, “Tidak masalah. Rumah ini sudah tua, memang sudah waktunya aku memperbaikinya.”
Ucapannya terdengar penuh emosi dan Zayn langsung sadar bahwa dia menggunakan rumah itu sebagai metafora untuk dirinya sendiri.
Itu membuatnya merasa semakin malu.
Dia ingin memperbaiki rumah itu untuknya, tetapi sang Ratu menolak tawaran itu.
“Huh… aku masih belum berhasil mencapai kondisi Invincibilis,” ucap Zayn.
Sang Ratu berkata sambil tersenyum, “Itu cukup normal. Kau hanya membutuhkan kesempatan yang tepat. Sudah cukup mengesankan bagimu bisa berhasil memperkuat kondisimu saat ini dalam waktu sesingkat itu. Dengan kemampuanmu saat ini, kau sudah sangat dekat dengan kondisi Invincibilis.”
Zayn mengangguk. Dia bisa merasakan bahwa kemampuannya telah meningkat, dan seluruh tubuhnya dipenuhi dengan energi yang meledak-ledak. Dia merasa lebih kuat dari sebelumnya!
Paling tidak, dia lebih kuat berkali-kali lipat dibandingkan
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda