Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 80

Gerakannya sangat terburu-buru, makin terburu-buru, makin berantakan. Rambutnya tak kunjung bisa dilepas, malah makin terjerat pada kancing bajunya. Windy mencoba posisi lain dan menarik rambutnya dengan kuat. Saat itu, suara pria yang sedikit serak terdengar dari atas kepalanya, "Windy." Dia memanggil namanya. Plak. Windy menarik rambutnya dengan keras dan akhirnya terlepas juga. Dia duduk dan bertanya, "Ada apa?" Hendry menatapnya lalu berkata, "Sengaja?" Windy baru sadar ada yang tidak beres. Tadi saat membuka kancing, dia sudah merangkak ke atas tubuhnya dan duduk di atasnya. Pikirannya langsung kosong seketika. Tubuh Hendry yang kekar dan ramping ada di bawah tubuhnya. Tatapan mata Hendry langsung memerah, otot-otot di balik piama sutranya terasa tegang dan terlihat jelas. Dia meraih pinggang Windy yang lembut dan berkata dengan suara serak, "Pergi." Wajah Windy yang pucat berubah merah, rambut panjang hitamnya berantakan, matanya yang jernih terlihat panik seperti rusa kecil yang

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.