Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 69

Kamar utama kosong dan sosok Windy sudah tidak terlihat lagi. Saat ini, terdengar suara ketukan pintu dan Bu Intan sudah muncul di dekat pintu, "CEO, aku melihat Nyonya Windy saat aku kemari tadi. Nyonya Windy sudah pergi." Windy sudah pergi? Bukankah menyuruhnya untuk tidak pergi? "CEO, aku sudah mengutus orang untuk mencari obat penawar wewangian perangsang," ucap Bu Intan. Hendry berkata, "Nggak perlu." Selesai bicara, Hendry masuk ke kamar mandi dan mandi dengan air dingin sekali lagi. Sebenarnya, wewangian perangsang di kamar telah dipadamkan oleh Windy, hanya sisa-sisa yang terhirup olehnya. Jadi, efek obatnya tidak terlalu kuat dan dia sepenuhnya bisa mengandalkan tekad untuk mengatasinya. Hendry berdiri di bawah pancuran dan membiarkan air dingin mengalir dari atas kepalanya. Tetesan air kecil memercik ke otot-ototnya yang kekar dan kemudian memantul, pesona pria yang sempurna membuat orang yang melihatnya terpesona. Hendry memejamkan mata dan muncul wajah Windy dalam benaknya.

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.