Bab 375
Mendengar itu, Felica langsung berhenti memberontak. Dia pun duduk manis di kursi penumpang Ferrari itu.
Erik masuk lewat sisi pengemudi. Wajahnya muram, nadanya dingin. "Felica, begitu penasarannya kamu sama Devan?"
Tadi dia ogah naik, sekarang demi Devan, dia langsung turuti apa kata Devan.
Felica mendongak menatapnya dan membalas, "Erik, kamu nggak sadar kalau kelakuanmu ini aneh sekali?"
Erik terdiam sejenak.
"Aku sudah rela biarkan kamu bersama Aulia. Sekarang dia pacarmu, 'kan? Dada besar, pinggang ramping, jago menari, itu tipe favoritmu. Bukannya seharusnya kamu lengket sama dia? Kenapa malah ganggu aku lagi?"
Jari Erik mencengkeram erat setir. "Aku ... "
"Erik, jangan bilang ... kamu jatuh cinta padaku sekarang."
Tatapan sinis Felica membuat dada Erik terasa panas. Dia tertawa dingin. "Felica, jangan nggak tahu diri. Mana mungkin aku suka sama kamu?"
"Bagus."
Felica memang tidak butuh cinta dari orang seperti dia. Kasih sayang yang datang terlambat, bahkan rumput pun lebih ber

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda