Bab 33
Hendry baru saja mandi, tubuhnya mengenakan piama sutra hitam, rambut pendeknya basah kuyup. Kelembapan segar di sekujur tubuhnya membuatnya terlihat lebih muda dan tampan dibandingkan dengan penampilannya yang biasanya mengenakan jas.
Windy meliriknya dua kali, Hendry benar-benar memiliki wajah yang tampan.
Saat ini, nada dering ponsel berbunyi lagi, Hendry juga menerima panggilan telepon.
Hendry berjalan mendekat untuk menjawab telepon, itu adalah panggilan dari Bu Intan. Beliau berkata, "Pak CEO, Dokter W setuju untuk bertemu denganmu di Rumah Sakit Tradisional besok."
Hendry dengan wajah tanpa ekspresi berkata, "Terakhir kali Dokter W ini datang dan pergi seenaknya, berpura-pura misterius. Aku nggak sabar melihat siapa sebenarnya dia besok!"
Windy merasa lehernya dingin, habislah dia.
Hendry masih ingat terakhir kali Dokter W mengingkari janjinya. Kalau dia berani bermain-main dengannya, Hendry akan membuatnya tidak bisa melarikan diri.
Besok dia ingin melihatnya dengan mata kepala
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda