Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 150

Kemarin malam Windy langsung pergi tanpa berpamitan ataupun berterima kasih secara langsung. Apa Hendry melihat catatan yang Windy tinggalkan di meja samping tempat tidur? "Kok kamu malah bengong, Windy? Cepat telepon Pak Hendry. Kali ini Pak Hendry sudah membantu membalaskan kejahatan terhadapmu!" desak Felica. Windy akhirnya menelepon Hendry. Nada sambung terdengar satu kali, lalu telepon pun diangkat. Hendry mengangkat telepon tanpa mengatakan apa pun. Hanya keheningan yang menyambut dari ujung telepon sana. Jemari Windy yang putih dan lentik menggenggam ponsel dengan erat, dia juga tidak tahu harus berkata apa. Suara Hendry yang dalam dan memikat pun terdengar. "Kututup kalau kamu diam saja." Hendry pun hendak menutup telepon. Pria satu ini memang selalu mendominasi. "Tunggu dulu, Pak Hendry!" tukas Windy. "Tadi Pak Devon dan Bu Aurel datang menemuiku di sekolah. Tolong lepaskan putra mereka." "Oke," jawab Hendry mengiyakan. Bulu mata Windy pun bergetar, dia menjawab dengan suara l

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.