Bab 144
Air mata Windy makin berjatuhan, satu per satu mendarat ke dalam bak mandi.
"Kamu selalu bersikap keras padaku sepanjang hari ... hiks ... apa salahnya kalau memakai riasan dan lipstik? Debby juga memakai riasan dan lipstik setiap hari, tapi kamu nggak bersikap keras padanya ... hiks ... kalau dia yang diculik, kamu pasti akan memeluknya dan menenangkannya. Kamu akan memanggilnya dengan panggilan sayang ... hiks ... kamu memang cuma membenciku. Kenapa kamu sangat membenciku ... hiks ... "
Windy menangis kencang hingga bahunya yang indah itu bergetar. Mata dan hidungnya merah, seolah terbuat dari air, air mata kristalnya terus berjatuhan.
Ekspresi Hendry langsung berubah. Dia segera berjongkok dengan satu lutut sambil berkata, "Windy, berhenti menangis."
Menurut kesannya, wanita ini jarang menangis.
Hendry hanya melihatnya menangis satu kali. Itu karena dalam mimpi Windy, dia menangis seraya memohon kepada ibunya agar tidak pergi.
Saat ini adalah yang kedua dan Hendry yang membuatnya me

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda