Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 477

"Ibuku sangat suka melukis. Kudengar nenekku telah menularkan kecintaannya terhadap dunia seni sejak dia masih muda, dan karena itu dia memiliki keterampilan yang baik." Melihat sosoknya yang terusa memperhatikan lukisan ibunya di di kursi belakang, Tang Ruochu bercerita mengenai ibunya dengan senang hari. "Lukisan itu sangat indah," kata Lu Shengyao, memujinya dengan tulus. "Memang indah, tapi ini satu-satunya lukisan yang tersisa." Saat itu, wajahnya tampak dipenuhi dengan rasa penyesalan yang teramat dalam. "Mengapa?" Lu Shengyao mulai penasaran. Karena ibunya suka melukis, dia harus memiliki banyak karya seni. "Mereka habis dibakar," Tang Ruochu menanggapinya dengan santai. "Saat itu kondisi Ibuku terlihat lemah dan tidak berdaya. Mungkin dia sudah merasa bahwa kondisinya sedang sekarat dan ingin membakar lukisan-lukisan itu agar dia bisa membawanya pergi bersamanya ke surga." Lu Shengyao menggelengkan kepalanya seolah tidak percaya. "Karakter yang kuat." Tang Ruochu tersenyum teta

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.