Bab 422
"Baik Tuan." Pria itu menuruti perintahnya dan mulai beranjak pergi.
Ruangan itu kembali tenang seperti semula.
Karena tidak ada masalah yang serius pada lukanya, Tang Ruochu meminta Lu Shijin untuk membawanya ke rumah sakit tempat ayahnya dirawat.
"Ayah, aku telah berhasil mempertahankan Grup Tang." Tang Ruochu memperhatikan wajah ayahnya dengan mata yang masih tertutup rapat, dan bibirnya sedikit melengkung.
"Ayah, kata Paman Chen aku adalah seorang putri yang bisa membuatmu bangga. Bagaimana menurutmu?"
Ketika dia menyebutkan hal itu, Tang Ruochu tertawa pelan. "Aku pikir kau tidak akan pernah merasa bangga padaku, justru sebaliknya karena aku merasa bahwa aku bukanlah anak yang penurut dimatamu."
Dia menatapnya dengan diam, dan secara perlahan senyum di bibirnya memudar. Ada sedikit relung kesedihan didalam matanya. Dia sangat berharap agar ayahnya segera terbangun dan menunjuk hidungnya, memarahinya karena sifatnya yang nakal dan kurang dewasa.
Tapi sosok pria itu hanya bisa terdi
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda