Cuaca di Selatan mengalami banyak perubahan. Saat langit berwarna cerah dan biru berikutnya segera turun hujan.
Tang Ruochu duduk di dekat jendela sebuah kafe dan menyaksikan orang-orang di luar berjalan dengan tergesa-gesa. Tatapannya hangat dan penuh arti.
"Knock knock!"
Suara itu tiba-tiba menghancurkan kedamaiannya. Dia menoleh dan melihat seseorang yang tengah memakai topi dan menggunakan masker berdiri di depannya.
Dia terpaku sejenak sebelum sebuah senyum cerah terbentuk di wajah cantiknya.
"Tuan Yan."
Begitu dia turun dari pesawat, dia menerima telepon dari asistennya yang mengatakan bahwa dia ingin bertemu dengannya.
Tang Ruochu sama sekali tidak ragu-ragu dan langsung setuju untuk bertemu dengan penyelamatnya.
"Kakak ipar, kenapa sikapmu terlalu bersuka cita?"
Ketika Lu Shengyao mendengar bahwa dia setuju untuk bertemu pria lain, dia tidak bisa menahan dirinya untuk tidak berkomentar. "Bayangkan jika kakakku tahu tentang hal ini."
Tang Ruochu memelototinya dengan wajah yang k