Bab 254
Setelah Shen Mofei selesai berbicara, dia langsung merasa ingin menangis.
"Oke. Ingatlah untuk memberiku laporan setibanya kau nanti."
Dia masih harus menulis laporan? Dia tidak hanya ingin menangis sekarang, tapi dia juga ingin mati.
Mengapa dia sangat ditindas oleh sepupunya sendiri? Mengapa? Bukankah kakak laki-laki seharusnya sangat menyayangi adik laki-laki?
Tepat ketika Shen Mofei merengek pada dirinya sendiri, sebuah pesan lembut datang dari ujung telepon yang lain.
"Aku akan mengurus Kakek untukmu."
"Baiklah kalau begitu." Shen Mofei menghela nafas. Kakeknya hanya mendengarkan perintah dari sepupunya. Dia hanya bisa mengandalkannya untuk dapat menyelesaikan segala sesuatu untuknya.
Dan ini jugalah yang membuat dirinya merasa kagum dan menghormati sepupunya itu.
Begitu Lu Shijin mengetahui bahwa Tang Ruochu menderita luka bakar, dia bergegas pergi meninggalkan pekerjaannya dan kembali ke rumah.
Ketika pintu kamar tidur dibuka dia melihat sosoknya tengah terbaring diatas tempat t
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda