Bab 242
Dia menatap ayahnya dengan tekad sebelum beranjak pergi.
Saat dia berbalik, setetes air mata mengalir di wajah ayahnya. Ruangan itu terasa sunyi selain hanya terdengar suara monitor detak jantung yang bekerja.
Tang Ruochu bergegas pergi menujuTang Group dari rumah sakit.
Di meja resepsionis, langkahnya dihentikan.
"Halo Nona, apakah Anda sudah punya janji?"
Sejak hubungannya dengan sang ayah memburuk, dirinya jarang pergi ke Tang Group. Oleh karena itu, wajar jika pegawai resepsionis itu tidak mengenalinya.
"Saya tidak punya janji." Tang Ruochu menjawab dengan jujur.
"Maka Anda tidak bisa masuk." Wanita cantik di meja depan tersenyum sopan.
Tang Ruochu mengangkat alisnya. "Saya putri Ketua Tang, Tang Ruochu."
Dia menunjukkan identitasnya. Wanita cantik itu tertegun pada awalnya sebelum menjawab dengan lembut, "Maaf. Terlepas dari status Anda, Anda tidak dapat masuk tanpa membuat janji."
"Kapan Anda mulai bekerja di sini?"
Tang Ruochu tiba-tiba bertanya.
Wanita itu tertegun, "Di paruh k
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda