Bab 20
Akhirnya, Tang Ruochu telah menyadari apa maksud dari ucapannya.
Pipinya berubah menjadi semu kemerahan dan seluruh tubuhnya terasa sangat kaku. Dia tidak berani menggerakkan sedikitpun otot-ototnya.
"Siapa ... siapa yang mau melakukan hal seperti itu!"
Dia menggigit bawah bibirnya karena merasa malu. Kedua pipinya memerah menambah daya pikat pada wajahnya, membuat orang lain pun tergoda untuk mencobanya.
"Jika istriku tidak menginginkannya, maka aku tidak akan memaksanya," ujar Lu Shijin ringan, dia meminta kesediaan Rouchu untuk menghormati keputusannya. Namun, tatapannya masih dipenuhi dengan perasaan khawatir.
...
Dia menatap Tang Ruochu tanpa berkedip sedikitpun sehingga membuat dirinya tidak bisa berpaling dan bersembunyi. Karena semakin terdesak dan bingung, dia menunjuk ke dahinya sembari berkata, "O ... oke."
Setelah berhasil mengantongi restu darinya, Lu Shijin pun tersenyum. Dia tidak membuang waktunya begitu saja. Dia segera mengulurkan tangannya, memeluknya dan bibi
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda