Bab 949 Memilih Menjadi Manusia
Krek!
Amir yang mencium bau darah tidak bisa menahan diri lagi. Dia melemparkan tas hitam, melompati tembok, dan menginjak dahan di sebelahnya.
Perilakunya sudah tidak seperti manusia lagi. Matanya menyipit. Dia menatap ke satu tempat. Seluruh tubuhnya tertutup kabut hitam.
Wajah kecil putih dan lembut itu tidak lagi terlihat jelas.
Dia menundukkan kepalanya dan mengendus sesuatu. Kesadarannya agak kabur.
Bos bilang, harus seperti manusia dan berkomunikasi dengan Nenek Sari, si tetangga sebelah.
Bos juga bilang, jangan selalu menakuti ikan nenek. Mereka harus ganti rugi nantinya.
Saat pertama kali dia mandi, Bos ada di luar. Ada bebek-bebek kecil yang lucu dan juga gelembung busa.
Nenek membuat kue untuknya. Nenek bilang hari itu adalah hari ulang tahunnya.
Amir masih ingat semua ini. Dia seharusnya tidak seperti ini, tetapi dia tidak bisa mengendalikan dirinya.
Wangi sekali. Mata Amir berubah menjadi hitam pekat. Dia melompat ke depan lagi, telapak tangannya menekan erat. Pupil matany
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda