Bab 891 Menegakkan Keadilan
Kata-kata Listia membuat Retno terkejut. "Apa maksudmu dia menyinggung orang yang nggak seharusnya dia singgung? Bukankah kalian semua diawasi oleh guru di sekolah?"
"Paman, kamu sungguh nggak mengerti atau berpura-pura bodoh?" Listia bergumam dengan suara kecil. "Memangnya kenapa kalau di sekolah? Siapa yang peduli denganmu?"
Retno tiba-tiba mengangkat pandangannya. Dia telah mendatangi sekolah, apalagi bukan hanya sekali.
Sejak insiden putrinya, dia hampir datang ke sekolah setiap harinya.
Guru mengatakan, karena putrinya melompat dari gedung sekolah di saat kelas berlangsung, mereka segera lapor polisi dan memanggil ambulans.
Banyak teman-teman sekelasnya yang menangis karena panik. Mereka tidak tahu mengapa Sheila melompat dari gedung sekolah.
Lokasi tersebut juga diblokir. Sekolah bahkan ditutup selama satu hari.
Guru juga ikut merasa sedih. Dia mengatakan dia telah mengajukan beasiswa untuk Sheila.
Retno memukul kepalanya sendiri dengan keras. "Aku sudah tanya pada Guru, apa ada
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda