Bab 87 Perasaan Mereka yang Sesungguhnya
Mendengar kata undangan, Dante segera meliriknya!
Jason pun berkata, "Bisa dibilang begitu."
Elisa tersenyum dengan indah. "Kamu ingin melakukan kebaikan secara diam-diam?"
Jason berdeham, suaranya menjadi agak serak. "Aku sedang nggak enak badan, jika undangan itu diberikan padaku maka akan mubazir, aku nggak akan bisa datang. Lebih baik undangannya untukmu saja."
Elisa mengangkat alisnya. "Kamu nggak ingin mencoba dulu? Keluarga Apdi telah memanggil begitu banyak dokter, siapa tahu ada yang bisa menyembuhkanmu."
Jason menurunkan pandangannya, bulu mata yang panjang membentuk sebuah bayangan. "Aku sempat berpikir seperti itu, tapi setelah bertemu denganmu, aku merasa hal itu nggak perlu lagi."
Ketika mendengar ini, semua orang terkejut.
Tong di tangan Dante juga jatuh.
Gerakkan tangan Elisa yang sedang menuangkan teh sedikit berhenti.
Amir yang sedang berdiri dengan posisi kuda-kuda seketika berdiri dengan tegak. Matanya membesar menatap pria tampan itu dengan tajam.
Jason juga menyad
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda