Bab 84 Juara Pertama dari Bawah?
Keesokan harinya, matahari bersinar cerah. Elisa belum bangun, tapi di luar klinik sudah ramai.
Amir masuk dua kali, berdiri di samping tempat tidur Elisa. Gadis itu malas untuk membuka matanya.
Itu terus terjadi hingga neneknya memanggilnya, "Elisa, hari ini hari Kamis, kenapa kamu nggak ke sekolah?"
Baru saja setelah Elisa merapikan dirinya, dia berjalan keluar dengan wajah yang cantik dan bersih, lalu menjawab, "Hari ini nggak ada kelas."
Seperti bisa membaca pikirannya, Nenek Yaputra berkata, "Kalau kamu merasa kesulitan belajar, beri tahu Nenek tidak apa-apa. Kudengar dari Bibi Dina bahwa kamu bisa mengikuti bimbingan belajar di luar sekolah. Bagaimana jika mendaftar?"
Sulit? Dia? Amir mengangkat kepalanya, tatapan matanya terlihat sangat bersemangat.
Elisa tersenyum tipis. Dia mengikat rambut panjangnya menjadi ekor kuda tinggi-tinggi, sementara tanda air mata di sudut matanya menjadi lebih jelas. Dia menjawab, "Nenek, nggak perlu, aku bisa belajar."
Neneknya masih terlihat khawa
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda