Bab 818 Malu Sekali!
Melihat situasi tersebut, Nita buru-buru berteriak, "Pak Siam!"
Dia tidak akan membiarkan Elisa mengungkapkan kebenarannya.
Setelah identitas lawan terungkap, arah angin di internet segera berbalik.
Nita sangat pintar, dia menatap Siam dengan ekspresi tidak setuju, "Ini adalah tempat untuk mengidentifikasi benda-benda bersejarah. Pak Siam, jangan sebentar-sebentar mengungkit keluarga dan identitas orang lain."
"Yang dibandingkan disini adalah keahlian."
Cara Nita memarahi Siam ini mendapatkan kesan baik dari penonton.
Setidaknya orang-orang tidak akan melimpahkan kesalahan Siam padanya.
"Pembawa acara, mari kita lanjutkan." Nita tetap mempertahankan sikapnya. Dia berkata dengan wajah penuh tekad, "Aku yakin Pak Siam akan membuktikan dirinya melalui penilaian selanjutnya."
Para penonton sangat setuju dengan hal ini.
"Ya, lanjutkan saja pertandingannya, ini kan baru objek lelang keempat, setelah sepuluh objek ini selesai dilelang, baru kita tentukan pemenangnya."
"Pak Siam perlu dipertan
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda