Bab 807 Masa Lalu Elisa
Tidak seperti penonton biasa.
Tangan Pak Jefri yang memegang cangkir porselen tampak bergetar.
"Dia, dia sungguh datang!"
Dibandingkan dengan satu tahun yang lalu, Senior lebih berkarisma sekarang.
Padahal, dia masih termasuk gadis remaja, tetapi begitu sepasang matanya terangkat, entah kenapa bisa membuat semua orang terdiam.
Pak Jefri tidak bisa melupakan perjalanannya ke Kota Sulga untuk mencari batu giok di perbatasan sebelumnya.
Awalnya, dia hanya ingin melihat-lihat. Siapa tahu ada yang bisa dia bawa kembali ke daratan.
Jika bisa menemukan barang antik, dia akan membawa kembali beberapa. Itu sudah dianggap sebagai berkah yang besar.
Siapa sangka seorang gadis kecil berdiri di samping, lalu dengan santai meminta orang membuka batu mentah tersebut.
Di mata para ahli, batu mentah itu hanyalah sampah. Sama sekali tidak ada barang bagus di dalamnya.
Seperti kata pepatah, judi batu itu antara untung dan buntung.
Sekalipun ahli yang jago menilai pun masih membutuhkan keberuntungan.
Mung
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda